Sabtu, 30 November 2013

alat musik tradisional



ALAT MUSIK TRADISIONAL

  






1. Angklung (dari Jawa Barat)
Cara memainkan angklung: dengan cara diyoyang atau digetarkan sehingga menghasilkan nada tertentu.








2. Gamelan Jawa (dari Jawa Tengah)
Cara memainkan Gamelan Jawa: hanya dengan cara dipukul.






3. Kolintang (dari daerah Minahasa/Sulewesi Utara)
Minimal harus dimainkan 6 orang dengan fungsi masing masing,
misalnya: memegang gitar, melodi, ukelele, bas dan banjo.
Cara memainkan kolintang dengan cara dipukul.










4. Rebana (dari Lombok)

Cara memainkan rebana dengan cara dipukul.


 



5. Kendang (dari Maluku)

Cara memainkan kendang dengan cara dipukul.


                                                                          






DJEMBE DARI BALI
Djembe (baca JEM BE dengan E seperti ENAK), merupakan alat musik perkusi asal Afrika Barat dan dipukul menggunakan tangan kosong (seperti conga). Djembe berukuran macam2, dari 5" sampai 18" (diameter kulitnya).

Bentuk djembe yang seperti cawan membuat djembe memiliki suara bas yang bulat. Pemain djembe yang berpengalaman bisa membuat bermacam2 nada (tinggi/rendah).



DIRIGEN

MENJADI DIRIGEN

Salah satu problem utama yang saat ini dihadapi oleh banyak kor di Gereja Katolik Keuskupan Surabaya, baik itu kor wilayah/paroki maupun kor yang dimiliki oleh kelompok kategorial non-kor, adalah ketiadaan dirigen. Dari antara anggota kor tidak ada yang berani maju untuk memimpin latihan maupun pada saat tugas pelayanan. Akibatnya dirigen yang sudah ada ditarik-tarik ke sana ke mari, lintas paroki, lintas kelompok. Tidak ada yang salah dengan kondisi ini, tetapi alangkah baiknya bila dirigen berasal dari lingkungan kelompok itu sendiri, yakni seseorang yang telah mengenal dan memahami segala aspek dari kelompok itu.
Begitu sulitkah menjadi dirigen? Siapa yang bisa disiapkan menjadi dirigen? Kali ini kami sajikan hal apa saja yang diperlukan oleh seseorang untuk menjadi calon dirigen.

Hal pertama yang diperlukan ialah fisik yang memadai. Karena lazimnya dirigen menggunakan tangan untuk memberi aba-aba, maka ia perlu punya tangan. Ia juga harus dapat berbicara dengan jelas untuk menjelaskan interpretasinya terhadap lagu yang akan dinyanyikan. Lebih penting lagi, dirigen harus memiliki telinga yang peka terhadap nada (tidak tone deaf/buta nada). Dirigen harus cukup sehat, karena kornya tidak akan berkembang dengan baik bila dirigennya sering absen karena masalah kesehatan.

Hal kedua ialah latar belakang pengalaman bernyanyi dalam kor. Sebenarnya ini tidak mutlak, tetapi biasanya seorang pemimpin akan lebih berhasil bila ia sendiri memiliki pengalaman menjadi orang yang dipimpin. Selama menjadi anggota kor ia telah belajar banyak aspek musikal maupun manajemen yang diperlukan untuk bekal menjadi dirigen.

Hal ketiga ialah kemampuan memimpin. Dengan wibawa yang dimiliki dan kemampuannya mensugesti anggotanya, seorang dirigen akan mampu membawa kornya bernyanyi sesuai interpretasi yang ia inginkan. Ia harus cukup sabar karena seringkali ada anggota kor (terutama kor wilayah atau lingkungan) yang aktif dan bersemangat tetapi tidak terampil dalam bernyanyi sehingga memerlukan perhatian khusus. Meskipun secara organisasi biasanya kor memiliki pengurus dan dipimpin oleh seorang ketua, akan sangat bermanfaat bila dirigen juga memiliki kemampuan berorganisasi.


Hal keempat ialah ketrampilan musikal yang meliputi teknik memberi aba-aba, teknik vokal, teori musik, ilmu harmoni, ilmu bentuk musik, serta sejarah musik. Dalam memimpin kor, diperlukan aba-aba yang efektif dan efisien. Efektif berarti bahwa setiap gerakan dirigen menimbulkan respon yang baik dari penyanyi, efisien berarti bahwa dirigen membuat gerakan aba-aba hanya sejauh diperlukan. Dirigen juga dituntut untuk mengetahui teknik vokal, karena dengan bekal teknik vokal ia akan dapat membuat kornya bernyanyi dengan lebih baik. Teori musik, ilmu harmoni, ilmu bentuk musik, serta sejarah musik memberi bekal bagi dirigen untuk memilih karya yang baik (sesuai kemampuan anggotanya) dan melakukan interpretasi yang tepat terhadap karya itu. Agar dirigen dapat melatihkan sebuah komposisi dengan baik, terlebih dahulu komposisi itu sudah harus ‘berbunyi’ di pikiran dirigen.

Kalau kita perhatikan, dari keempat hal di atas hanya hal pertama yang bersifat tidak dapat dipelajari. Ketiga hal lainnya dapat dipelajari. Yang diperlukan adalah semangat dan ketekunan. Karena itu hendaknya kor-kor tidak hanya ‘mempekerjakan’ dirigen-dirigen yang sudah jadi, tetapi juga mendorong munculnya calon-salon dirigen dari kalangan sendiri.
Sasana Widya Musik Gereja ‘Magnificat’ telah berpengalaman menyelenggarakan program pelatihan yang efektif dan efisien untuk dirigen pemula. Silahkan hubungi alamat yang tertulis di atas bila anda memerlukan bantuan kami.

musik dan psikologi



MUSIK DAN PSIKOLOGI

Musik adalah seni yang melukiskan tentang keindahan yang disajikan dalam bentuk suara. dan tanpa kita sadari suara-suara ini memiliki peran dalam membentuk pribadi kita. Seperti halnya musik mampu mengendalikan emosi dan perasaan seseorang. para ilmuan telah meneliti bahwa sebagian musik dapat meningkatkan kemampuan intelektual dan emosional kita, bahkan musik juga bisa digunakan sebagai media pengobatan terapi. Namun, musik juga memiliki dampak yang negatif. yang sebaiknya kita lakukan yaitu memaksimalkan dampak positif musik terhadap psikologi kita daripada dampak negatifnya.
Kata Kunci: musik,psikologi,mental,kognitif,emosi,intelektual,kecerdasan,kreatif,seni,terapi


A.                Gambaran Umum

Musik merupakan seni yang melukiskan pemikiran dan perasaan manusia lewat keindahan suara. Sebagaimana manusia menggunakan kata-kata untuk mentransfer suatu konsep, ia juga menggunakan komposisi suara untuk mengungkapkan perasaan batinnya. Seperti halnya ragam seni lain, musik merupakan refleksi perasaan suatu individu atau masyarakat. Musik merupakan hasil dari cipta dan rasa manusia atas kehidupan dan dunianya.
Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia. Atau ilmu yang mempelajari tentang gejala-gejala jiwa manusia. Lalu, apa hubungannya msuik dengan psikologi manusia? dan seberapa penting peran musik dalam perkembangan psikologi manusia?


B. Musik dalam memengaruhi kesehatan mental

Musik bisa menjadi kekuatan positif bagi kesehatan mental, menenangkan, santai dan menjadi stimulan bagi pengembangan intelektual dan kognitif. Hal ini berlaku untuk orang dewasa, remaja, dan anak-anak. Musik dapat mempengaruhi emosi kita, musik dapat membuat “saluran” dalam pikiran kita, pola berpikir. Musik dapat menyampaikan gagasan dan ideologi, secara kuat dan emosional menyampaikan cara hidup. Anak-anak, remaja dan bahkan bayi secara potensial mendapatkan manfaat dari mendengarkan musik, karena musik bisa menjadi stimulan untuk pengembangan intelektual dan kognitif. Musik dapat memiliki pengaruh yang menenangkan. Susunan genetik kita memiliki bantalan dalam cara otak memproses musik. Bagi sebagian yang lain kita menyerap setiap catatan, setiap emosi, dan itu menjadi bagian dalam dari profil psikologi kita. Sejak anak muda, dan sekarang, anak-anak, sering mendengarkan musik berjam-jam setiap hari dari berbagai sumber, hal ini membantu menjelaskan dampak bahwa musik mungkin memiliki andil dalam hal kesehatan mental anak-anak dan gangguan mood remaja.

C. Manfaat Pendidikan Musik

Pendidikan musik untuk anak-anak yang berpengaruh pada perkembangan kecerdasan adalah pelatihan musik. Kemampuan siswa pada pelajaran secara signifikan dipengaruhi oleh pelatihan musik. Alasan mengapa perlu adanya pendidikan musik untuk anak ialah dapat membantu anak terhubung dengan orang lain, mengajarkan cara belajar yang konstan, membentuk ekspresi yang terbaik, mengajarkan disiplin, mendorong kreativitas, membantu anak bersosialisasi, meningkatkan kemampuan otak anak, daya ingat, kepercayaan diri,dan kesabaran. Dari berbagai penelitian tentang manfaat pendidikan musik, berikut tiga hasil penelitian yang terbaik :

Sebuah studi menganalisa siswa dari sosial ekonomi yang rendah  yang mengambil pelajaran musik kelas 8-12, dibandingkan dengan siswa yang tidak belajar musik. Hasil penelitian sangat menakjubkan bahwa siswa dengan pelajaran musik dapat meningkatkan nilai matematika mereka secara signifikan dibanding yang tidak belajar musik. Pelajaran Membaca, Sejarah, dan Geografi dan bahkan kemampuan sosial juga meningkat sebesar 40 persen. Dia adalah Tatiana Bandurina, penulis Voices of Our Children: Stories of Music Education.

Abstrak dari Abigail Connors, spesialis musik anak-anak dan penulis 101 Rhythm Instrument Activities for Young Children.“Dengarkan suara nyanyian, tertawa, melompat, menginjak dan bertepuk tangan, dan meriah gemerincing lonceng. Dengarkan anak-anak membuat musik, dan sangat mudah untuk mendengar mereka sedang bersenang-senang dan ada banyak sekali dari pembelajaran dan pertumbuhan yang terjadi.”


D.                Jenis musik yang digunakan untuk terapi

Musik bertema trance adalah jenis musik yang mengandung ungkapan rasa ceria yang luar biasa. Jenis musik semacam itu cocok untuk menyembuhkan orang yang mengalami tekanan mental atau stress.

Musik yang berirama melow dan melankolis merupakan jenis musik yang menyayat perasaan. Musik semacam itu bisa menurunkan asupan sejumlah komposisi kimia dalam otak.

Musik bertema melankolis dalam kondisi normal bisa mengurangi rasa sakit dan nyeri. Sementara jika didengar di saat sedih, bisa mempermudah bagi seseorang untuk menahan rasa duka.

Musik bertema semangat merupakan jenis musik yang bisa membangkitkan reaksi kuat dan cepat yang disertai dengan tanggapan fisiologis. Jenis musik ini sangat diminati kalangan muda. Jika dimanfaatkan secara tepat, jenis musik ini bisa berdampak positif dan meningkatkan semangat.

musik yang bernada ceria dengan sentuhan irama yang menenangkan. Musik seperti ini bisa meningkatkan gairah hidup dan memunculkan perasaan positif, sehingga bisa meningkatkan daya kerja. Jenis musik ini juga sangat bermanfaat untuk membangkitkan semangat dan keceriaan di kalangan anak-anak ataupun remaja.

musik relaksasi. Musik ini bernuansa lembut, monoton, dan datar. Kelembutan musiknya itu bisa menenangkan perasaan dan emosi manusia. Musik jenis ini dimanfaatkan untuk meningkatkan konsentrasi dan menyeimbangkan emosi

E.                 Dampak musik bagi manusia

 Dampak positif :
Dari berbagai penelitian yang telah dilakukan, dunia kedokteran serta psikologi membuktikan bahwa musik bisa dijadikan terapi dan berpengaruh dalam mengembangkan imajinasi dan pikiran kreatif. Musik juga mempengaruhi sistem imun, sistem saraf, sistem endokrin, sistem pernafasan, sistem metabolik, sistem kardiovaskuler dan beberapa sistem lainnya dalam tubuh. Dari berbagai penelitian ilmiah tersebut, dinyatakan bahwa musik dapat digunakan untuk membantu penyembuhan beberapa penyakit seperti insomnia, stress, depresi, rasa nyeri, hipertensi, obesitas, parkinson, epilepsi, kelumpuhan, aritmia, kanker, psikosomatis, mengurangi rasa nyeri saat melahirkan, dan rasa nyeri lainnya.

Dampak negatif :
Dampak negatif yang pertama yaitu, mendengarkan musik terlalu keras. Musik bisa mengisolasi pendengarnya dari khalayak ramai. Ketika mengemudi, orang-orang biasanya mendengarkan musik untuk mengurangi kebisingan terhadap situasi sekitar. Akhirnya mereka pun mengencangkan volume untuk menghadang suara dari luar.ini sangat tidak baik, karena jika suara yang masuk telah mencapai batas kebisingan, maka dapat merusak telinga secara permanen
Kedua yaitu, peneliti David A. Noebel menemukan bahwa ritme musik rock dapat mengganggu kadar insulin dan kalsium dalam tubuh.  Sumber makanan otak kita didapat dari gula dalam darah, namun bila darah lebih banyak dialirkan ke organ lainnya, maka otak akan kekurangan gula. Dengan demikian daya pikir dan pertimbangan moral juga menjadi tumpul.
Ketiga, tak jarang terdengar anak kecil mencoba melantunkan lagu-lagu cinta orang dewasa. Padahal, tak sedikit lagu cinta orang dewasa berisi lirik-lirik yang menyinggung seksualitas. Seperti diketahui, usia anak-anak adalah usia terbaik untuk menyerap informasi. Lagu-lagu dan lirik di dalamnya bisa dengan mudah terserap oleh anak dan dianggap sebagai pengetahuan.
Keempat, kebiasaan tidur sambil mendengarkan musik menurut sebagian orang kondisi seperti itu membuat mereka menjadi lebih cepat tertidur. Tetapi pada kenyataannya setelah terbangun mereka merasa lebih tegang (stress). Pada saat kita tidur sebetulnya otak tidak pernah tidur. Otak selalu menjalankan aktivitasnya walaupun tidak sesibuk seperti di saat bangun, yaitu menjalankan sistem metabolisme tubuh. Pada malam hari, disaat badan kita istirahat otak juga perlu menurunkan kinerjanya, tapi jika kita mendengarkan musik otomatis otakpun bekerja lebih lagi untuk menangkap suara-suara itu ke otak.

F. Pengaruh musik terhadap perkembangan kognitif dan kecerdasan emosi

Gallahue, (1998) mengatakan, kemampuan-kemampuan seperti sinkronis, ritme, visual, urutan dalam pergerakan, makin dioptimalkan melalui stimulasi dengan memperdengarkan musik klasik. ketukan, melodi, dan harmoni dari musik klasik dapat merupakan stimulasi untuk meningkatkan kemampuan belajar anak. Melalui musik klasik anak mudah menangkap hubungan antara waktu, jarak dan urutan (rangkaian) yang merupakan keterampilan yang dibutuhkan untuk kecakapan dalam logika berpikir, matematika dan penyelesaian masalah

Musik berhasil merangsang pola pikir dan menjadi jembatan bagi pemikiran-pemikiran yang lebih kompleks. Didukung pula oleh Martin Gardiner (1996) dalam Goleman (1995) dari hasil penelitiannya mengatakan seni dan musik dapat membuat para siswa lebih pintar, musik dapat membantu otak berfokus pada hal lain yang dipelajari. Jadi, ada hubungan logis antara musik dan matematika, karena keduanya menyangkut skala yang naik turun, yaitu ketukan dalam musik dan angka dalam matematika.

Daryono Sutoyo, Guru Besar Biologi UNS Solo, melakukan penelitian (1981) tentang kontribusi musik yaitu menstimulasi otak, mengatakan bawha pendidikan kesenian penting diajarkan mulai dari tingkat Sekolah Dasar (SD) agar peserta didik sejak dini memperoleh stimulasi yang seimbang antara belahan otak kiri dan belahan otak kanannya. Bila mereka mampu menggunakan fungsi kedua belahan otaknya secara seimbang, maka apabila mereka dewasa akan menjadi manusia yang berpikir logis dan intutif, sekaligus cerdas, kreatif, jujur, dan tajam perasaannya.

G.Simpulan

Musik turut berperan penting dalam perkembangan psikologi dan kehidupan manusia, seperti halnya musik dapat digunakan sebagai sarana penyembuhan dengan cara terapi. Bahkan seseorang yang belajar musik memiliki intelektual yang lebih dibandingkan orang yang tidak. Namun musik tetap memiliki dampak positif dan negatif terhadap perkembangan psikologi dan kehidupan manusia tergantung dari bagaimana cara kita membuat musik menjadi memiliki dampak positif yang lebih besar daripada dampak negatifnya.

pentingnya seni musik



KONSEP, DAN PENTINGNYA SENI MUSIK
  
 Pendidikan seni musik bukanlah sekedar hiburan untuk memancing siswa menjadi semangat dalam belajar, seperti yang didengungkan sebagian guru selama ini. Ketika siswa merasa bosan dengan salah satu mata pelajaran, maka dinyanyikanlah sebuah lagu. Pendidikan seni musik pada hakekatnya memiliki peranan yang sangat penting dalam membentuk manusia seutuhnya. Melalui pembelajaran yang terarah seni musik dapat dijadikan sebagai alat media guna membantu mencerdaskan kehidupan, mengembangkan manusia yang berbudaya yang memiliki keseimbangan otak kanan dan kirinya (keseimbangan akal, pikiran, dan kalbunya), dan memiliki kepribadian yang matang.

Kemampuan yang anda miliki, nantinya akan berguna ketika mengambil keputusan dalam hal penentuan sasaran belajar (tujuan pembelajaran), materi, alat dan media, sumber bacaan, serta evaluasi pembelajaran baik dalam tatanan perencanaan maupun pelaksanaan pembelajaran.
  1. Deskripsi Singkat

  1. Mata kuliah pendidikan seni musik secara garis besar membahas tiga bagian pokok, yaitu 
  • (1) ekspresi, 
  • (2) apresiasi, dan 
  • (3)  kreasi seni musik, baik secara teori maupun praktik.
  • Pendidikan seni musik mencakup konsep dan pentingnya seni musik, unsur-unsur seperti: irama, notasi, birama, melodi, tanda kunci dan tanda mula, tangga nada, ekspresi (tempo, dinamik, dan warna), 
  • bentuk dan struktur lagu, vokalia, pengalaman musik, praktik pembelajaran seni musik dan relevansi seni musik dengan pembelajaran di sekolah dasar, permasalahan pembelajaran seni musik.
2.                  Relevansi dengan pengalaman mahasiswa dan manfaat setelah terjun ke lapangan pernahkah saudara punya pengalaman tentang seni musik? Pertanyaan ini adalah hal yang biasa saja, akan tetapi kalau kita sadari pertanyaan ini merupakan sesuatu yang sering kita alami setiap hari misalnya mendengarkan lagu-lagu yang kita sukai, menyanyikan lagu-lagu yang diminati, membaca notasi musik, memainkan alat musik (gitar, pianika, recorder, dan lain-lain), kadang tanpa disadari setelah mendengar musik tubuh kita juga ikut bergerak mengikuti musik tersebut. Hal itu adalah pengalaman musik yang kita lalui di kehidupan sehari-hari.
Pembelajaran seni musik di bangku perkuliahan akan memberikan kontribusi kepada mahasiswa sebagai salah satu cara untuk mengelola pembelajaran seni musik di sekolah dasar. Seni musik akan berkaitan dengan karakteristik siswa yang cenderung “Belajar, bernyanyi, dan bermain”. Karakteristik siswa akan berkorelasi dengan tingkat motivasi siswa untuk belajar. Jika karakteristik ini kita berikan, maka seharusnya motivasi siswa akan meningkat. Hal inilah yang akan diakomodir oleh pembelajaran seni musik. Bisakah guru mengakomodir kebutuhan siswa tersebut?

  1. Kompetensi Pendukung
Setelah mengikuti perkuliahan ini diharapkan mahasiswa dapat:
§  Menjelaskan pengertian seni musik
§  Menjelaskan karakteristik seni musik
§  Menjelaskan tujuan seni musik
§  Menjelaskan fungsi seni musik

B.     Penyajian
  1. Konsep dan Pentingnya Pendidikan Seni Musik
Depdiknas, (2006:611) Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) mengemukakan tentang SK dan KD pendidikan seni, budaya, dan keterampilan menjelaskan bahwa pendidikan seni musik sifat multilingual, multidimensional, dan multikultural.  Pada bahasan ini dikaitkan dengan pendidikan seni musik. Multilingual bermakna pengembangan kemampuan mengekspresikan diri secara kreatif dengan berbagai cara dan media seperti bahasa rupa, bunyi, gerak, peran dan berbagai perpaduannya.  Multidimensional bermakna pengembangan beragam kompetensi meliputi konsepsi (pengetahuan, pemahaman, analisis, evaluasi), apresiasi, dan  kreasi dengan cara memadukan secara harmonis unsur estetika, logika, kinestetika, dan etika. Sifat multikultural mengandung makna pendidikan seni menumbuhkembangkan kesadaran dan kemampuan apresiasi terhadap beragam budaya Nusantara dan Mancanegara.  Hal ini merupakan wujud pembentukan sikap demokratis yang memungkinkan seseorang hidup secara beradab serta toleran dalam masyarakat dan budaya yang majemuk.
                 
 Pendidikan seni musik merupakan pendidikan yang memberikan kemampuan mengekspresikan dan mengapresiasikan seni secara kreatif untuk pengembangan kepribadian siswa dan memberikan sikap-sikap atau emosional yang seimbang. Seni musik membentuk disiplin, toleran, sosialisasi, sikap demokrasi yang meliputi kepekaan terhadap lingkungan. Dengan kata lain pendidikan seni musik merupakan mata pelajaran yang memegang peranan penting untuk membantu pengembangan individu siswa yang nantinya akan berdampak pada pertumbuhan akal, fikiran, sosialisasi, dan emosional.
                    
  1. Pengertian Seni Musik
Para pakar telah banyak mengemukakan pengertian atau defenisi tentang seni musik menurut pemahaman mereka, akan tetapi pada modul ini diharapkan mahasiswa dapat membuat pengertian atau defenisi menurut pemikiran sendiri dengan mengacu kepada pendapat yang telah dikemukakan oleh para pakar.

Seni musik adalah ungkapan rasa indah manusia dalam bentuk suatu konsep pemikiran yang bulat, dalam wujud nada-nada atau bunyi-bunyi lainnya yang mengandung ritme dan harmoni, serta mempunyai bentuk dalam ruang waktu yang dikenal oleh diri sendiri atau manusia lain dalam lingkungan hidupnya, sehingga dapat dimengerti dan dinikmatinya.

 Suatu karya seni bunyi dalam bentuk lagu atau komposisi musik, yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penciptanya melalui unsur-unsur  musik, yaitu irama, melodi, harmoni, bentuk atau struktur lagu, dan ekspresi sebagai satu kesatuan. Lagu atau komposisi musik baru itu merupakan hasil karya seni jika diperdengarkan dengan menggunakan suara (nyanyian) atau dengan alat-alat musik.
Pendidikan seni musik merupakan suatu proses pendidikan yang membantu pengungkapan ide/gagasan seseorang yang ditimbulkan dari gejala lingkungan dengan mempergunakan unsur-unsur musik, sehingga terbentuknya suatu karya musik yang tidak terlepas dari rasa keindahan

  1. Karakteristik Seni Musik
Pendidikan seni musik lebih menekankan pada pemberian pengalaman seni musik, yang nantinya akan melahirkan kemampuan untuk memanfaatkan seni musik pada kehidupan sehari-hari. Pendidikan Seni musik diberikan  di sekolah karena keunikan, kebermaknaan, dan kebermanfaatan terhadap kebutuhan perkembangan siswa, yang terletak pada pemberian pengalaman estetik dalam bentuk kegiatan berekspresi/berkreasi dan berapresiasi  melalui pendekatan: “belajar dengan seni,” “belajar melalui seni” dan “belajar tentang seni.”

§  Pendekatan “Belajar dengan Seni”
Pendekatan ini menekankan pada proses pemerolehan dan pemahaman  pengetahuan yang didapatkan dengan kegiatan seni musik misalnya siswa belajar menyanyikan lagu Indonesia Raya, maka dengan mempelajari lagu tersebut siswa dapat mengetahui dan memahami sikap apa yang terdapat pada lagu. Siswa seharusnya tahu tentang apa yang diceritakan lagu, dan dari pengetahuan tersebut mereka bisa mengambil suatu kesimpulan bahwa lagu Indonesia Raya mengingikan terwujudnya sikap cinta tanah air, kebanggaa terhadap tanah air, dan sikap mempertahankan tanah air, serta menanamkan jiwa patriotis. 

§  Pendekatan “Belajar Melalui Seni”
Pendekatan ini menekankan pada pemahaman emosional yang tercermin ke dalam penanaman nilai-nilai atau sikap yang terbentuk melalui kegiatan berkesenian. Seperti dalam menyanyikan sebuah lagu, dituntut untuk membuat keteraturan tempo/ketukan. Apabila kita tidak bisa mengikuti tempo tersebut, maka lagu yang dibawakan menjadi kacau atau tidak teratur. Jadi melalui bernyanyi akan tertanam sikap disiplin yang tinggi untuk membuat keteraturan.

§  Pendekatan Belajar tentang Seni”
Penekanan ini lebih menekankan pada pembelajaran tentang penguasaan materi seni musik yang tergambar pada unsur-unsurnya seperti irama, birama, notasi, melodi, tangga nada, bentuk/struktur lagu, ekspresi (tempo, dinamik, dan warna).   

  1. Ruang Lingkup Seni Musik
Pendidikan seni musik secara garis besar terdiri dari 2 (dua) aspek yang saling berkaitan. Aspek tersebut adalah unsur ekspresi dan unsur apresiasi. Unsur ekspresi meliputi cara penyampaian atau penampilan seni musik yang berdasarkan proses penguasaan materi seni musik yang dipelajari, sedangkan  unsur apresiasi adalah sikap untuk menghargai dan memahami karya musik yang ada.
Ruang lingkup pendidikan seni musik mencakup kemampuan untuk menguasai olah vokal seperti dasar-dasar teknik bernyanyi, memainkan alat musik, dan apresiasi musik.

  1. Fungsi Seni Musik
Rien (1999:1) mengemukakan tentang pendapat para pakar pendidikan yang menyatakan bahwa seni musik mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan seorang siswa. Siswa yang berpartisipasi dalam kegiatan seni musik, selain dapat mengembangkan kreativitas, musik juga dapat membantu perkembangan individu, mengembangkan sensitivitas, membangun rasa keindahan, mengungkapkan ekspresi, memberikan tantangan, melatih disiplin dan mengenalkan siswa pada sejarah budaya bangsa mereka.

Pendidikan seni musik juga berfungsi untuk meningkatkan konsentrasi, keseriusan, kepekaan terhadap lingkungan. Untuk menyanyikan atau memainkan musik yang indah, diperlukan konsentrasi penuh, keseriusan, dan kepekaan rasa mereka terhadap tema lagu atau musik yang dimainkan. Sehingga pesan yang terdapat pada lagu atau musik bisa tersampaikan dan diterima oleh pendengar.

Berdasarkan beberapa pandangan tentang fungsi pendidikan seni musik bagi siswa yang sejalan dengan pendekatan “Belajar dengan Seni, Belajar Melalui Seni, dan Belajar tentang Seni”, berikut ini dikemukakan secara urut fungsi pendidikan seni musik sebagai sarana atau media ekspresi, komunikasi, bermain, pengembangan bakat, dan kreativitas.

§  Pendidikan seni musik sebagai sarana/media ekspresi
Ekspresi merupakan ungkapan atau pernyataan seseorang. Perasaan dapat berupa sedih, gembira, risau, marah, menyeramkan atau sesuai dengan masalah yang dihadapi. Fungsi ini memungkinkan untuk mengeksplorasi ekpresi siswa dalam memunculkan karya-karya baru.

§  Pendidikan seni musik sebagai media komunikasi
Ekspresi yang dieksplorasikan akan dikomunikasikan kepada orang lain. Artinya karya-karya seni musik yang dialami siswa dikomunikasikan sehingga pesan yang terdapat dalam karya tersebut bisa tersampaikan pada orang lain.

§  Pendidikan seni musik sebagai sarana bermain
Bermain merupakan dunia anak-anak. Anak-anak memerlukan kegiatan yang bersifat rekreatif yang menyenangkan bagi pertumbuhan jiwanya. Bermain sekaligus memberikan kegiatan penyeimbang dan penyelaras atas perkembangan individu anak secara pisik dan psikis.

§  Pendidikan seni sebagai media pengembangan bakat.
Setiap siswa memiliki potensi di bidang seni musik yang luar biasa. Pendidikan seni musik di tekankan untuk memberikan pemupukan yang terus menerus sehingga diperlukan upaya efektif untuk menumbuhkan bakat siswa.

§  Pendidikan seni sebagai media kreativitas
Kreatif merupakan sifat yang dilekatkan pada diri manusia yang dikaitkan  dengan kemampuan atau daya untuk menciptakan. Sifat kreatifitas ini senantiasa diperlukan untuk mengiringi tingkah laku manusia dalam rangka memenuhi kebutuhannya.

C.    Penutup
Rangkuman

1.              Pendidikan seni musik merupakan pendidikan yang memberikan kemampuan mengekspresikan dan mengapresiasikan seni secara kreatif untuk pengembangan kepribadian siswa dan memberikan sikap-sikap atau emosional yang seimbang. Seni musik membentuk disiplin, toleran, sosialisasi, sikap demokrasi yang meliputi kepekaan terhadap lingkungan. Dengan kata lain pendidikan seni musik merupakan mata pelajaran yang memegang peranan penting untuk membantu pengembangan individu siswa yang nantinya akan berdampak pada pertumbuhan akal, fikiran, sosialisasi, dan emosional.

2.              Pendidikan seni musik merupakan suatu proses pendidikan yang membantu pengungkapan ide/gagasan seseorang yang ditimbulkan dari gejala lingkungan dengan mempergunakan unsur-unsur musik, sehingga terbentuknya suatu karya musik yang tidak terlepas dari rasa keindahan.

3.              Pendidikan seni musik lebih menekankan pada pemberian pengalaman seni musik, yang nantinya akan melahirkan kemampuan untuk memanfaatkan seni musik pada kehidupan sehari-hari. Pendidikan Seni musik diberikan  di sekolah karena keunikan, kebermaknaan, dan kebermanfaatan terhadap kebutuhan perkembangan siswa, yang terletak pada pemberian pengalaman estetik dalam bentuk kegiatan berekspresi/berkreasi dan berapresiasi  melalui pendekatan: “belajar dengan seni,” “belajar melalui seni” dan “belajar tentang seni.”

4.              Ruang lingkup pendidikan seni musik mencakup kemampuan untuk menguasai olah vokal seperti dasar-dasar teknik bernyanyi, memainkan alat musik, dan apresiasi musik.

5.              Siswa yang berpartisipasi dalam kegiatan seni musik, selain dapat mengembangkan kreativitas, musik juga dapat membantu perkembangan individu, mengembangkan sensitivitas, membangun rasa keindahan, mengungkapkan ekspresi, memberikan tantangan, melatih disiplin dan mengenalkan siswa pada sejarah budaya bangsa mereka.

6.              Fungsi pendidikan seni musik bagi siswa yang sejalan dengan pendekatan “Belajar dengan Seni, Belajar Melalui Seni, dan Belajar tentang Seni”, berikut ini dikemukakan secara urut fungsi pendidikan seni musik sebagai sarana atau media ekspresi, komunikasi, bermain, pengembangan bakat, dan kreativitas.